Pelangi terjadi karena pembiasan cahaya. Cahaya matahari yang
melewati sebuah tetes hujan akan dibiaskan melewatinya, proses pembiasan ini
yang memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum. Warna spektrum adalah
warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Kemudian warna-warna itu
memantul di belakang tetes hujan, yang akibatnya cahaya tampak melengkung
menjadi pelangi yang indah.
Kadang kita memandang hidup seperti memandang pelangi , indah
dan adanya jauh ditempat orang lain, orang lain juga akan melihat sepertinya
pelangi itu ada diatas kita.
Hidup ini seperti pelangi. Aneka warna tak serupa.
Kadang semerah mawar berduri. Sesekali berwarna keemasan seperti langit senja hari. Kadang cerah laksana mentari pagi.
Lalu hiduppun kadang lebih sendu dari hari yang dipenuhi mendung. Lebih ganas daripada amukan badai.
Tetapi di sanalah keindahannya. Hidup ini penuh warna. Aneka warna itu yang membuat gairah hidup terus membara.
Nikmati hidup seperti menatap pelangi. Ambil hikmah darinya. Karena pelangi kan berakhir sebentar lagi.
Sesederhana itu. Allah menawarkan kehidupan yang begitu indah. Tinggal kita bagaimana menikmatinya.
Tidak hanya menikmati sebatas usia, melainkan bagaimana agar bisa menikmatinya hingga ke akhirat kelak.
Kadang semerah mawar berduri. Sesekali berwarna keemasan seperti langit senja hari. Kadang cerah laksana mentari pagi.
Lalu hiduppun kadang lebih sendu dari hari yang dipenuhi mendung. Lebih ganas daripada amukan badai.
Tetapi di sanalah keindahannya. Hidup ini penuh warna. Aneka warna itu yang membuat gairah hidup terus membara.
Nikmati hidup seperti menatap pelangi. Ambil hikmah darinya. Karena pelangi kan berakhir sebentar lagi.
Sesederhana itu. Allah menawarkan kehidupan yang begitu indah. Tinggal kita bagaimana menikmatinya.
Tidak hanya menikmati sebatas usia, melainkan bagaimana agar bisa menikmatinya hingga ke akhirat kelak.
1 komentar:
Izin share tulisannya kaaak
Posting Komentar